Selain keindahan alam Bali yang mempesona, budaya dan adat istiadat juga
memberikan ruang sendiri bagi pariwisata Bali. Salah satu objek wisata
yang paling terkenal ada di Gianyar, yaitu Pura Tirta Empul yang
berdekatan dengan istana Presiden, yaitu Istana Tampak Siring yang dulu
sering di singgahi oleh Presiden Pertama Ir. Soekarno.
Pura Tirta Empul ini salah satu unggulan dari wisata Gianyar. Letak Pura
Tirta Empul berada di Desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten
Gianyar, Bali. Kondisi alam di sini masih hijau dan udara yang segar.
Pada umumnya masyarakat disini mencari nafkah dengan cercocok tanam.
Pura ini memang menjadi tempat ritual masyarakat Hindu Bali. Mereka
memiliki tgradisi melukat atau pensucian diri dengan air (tirta) yang
memancur di kolom di Pura Tirta Empul ini. Air ini berasal dari mata air
yang cukup banyak dan sudah lama mengalir.
Lokasi Pura Tirta Empul terbagi dalam tiga bagian yang merupakan Jabe Pura
(halaman muka), Jabe Tengah (halaman tengah), dan Jeroan (bagian dalam).
Pada Jabe Tengah terdapat dua buah kolam persegi empat
panjang, dan kolam tersebut mempunyai 30 buah pancuran yang berderet
dari timur ke barat menghadap ke selatan.
Keberadaan air ini diiringi dengan cerita rakyat Bali, yang dalam kisah
ada seorang raja yang sangat jahat bernama Mayadenawa Raja Batu Anyar
(Bedahulu). Kesaktian Mayadenawa sangat tersohor, tetapi kejahatan,
kesombongan dan keangkuhan Mayadenawa ini terdengar sampai ke telinga
Bhatara Indra.
Suatu waktu Batara Indra mengutus pasukan untuk menghukum Mayadenawa, tetapi pasukan itu diracun oleh Mayadewana.
ntuk menolong para prajurit Batara Indra, kemudian mereka dimandikan
dengan melukat di Pura Tirta Empul ini. Sedangkan istilah Tampak Siring
berasal dari Mayadenawa yang didiam-diam berlari di Tampak Siring dengan
terlihat memiringkan telapak kaki. Istilah ini telapak miring berubah
menjadi Tampak Siring.
Tirta Empul berarti air suci yang menyembul keluar dari tanah. Air
tersebut kemudian mengalir ke sungai Pakerisan. Sumber air ini kerap
digunakan untuk Upacara Melukat oleh ribuan penduduk Bali dengan makna
sebagai perlambang pembersihan.
Air yang mengalir dari banyak pancoran ini sangat jernih dan segar.
Kesegaran air ini membuat banyak wisatawan ikut mandi di taman petirtaan
itu.
Mereka diwajibkan menggunakan kain bagi yang pria dan dilarang menggunakan celana pendek bagi yang wanita.
Dibagian luar dari Pura Tirta Empul terdapat para pedagang yang menjual
oleh-oleh untuk dibawa pulang kerumah dengan harga yang murah. Salah
satu yang khas adalah jeruk Bali. Jeruk Bali ini tidak saja dijual
sebagai buah tetapi juga sudah diolah menjadi berbagai macam makanan
ringan yang berasal dari jeruk bali.
Minggu, 10 Agustus 2014
Pura Tirta Empul Dekat Istana Tampak Siring di Kabupaten Gianyar, Bali
18.25
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar